Sua terindah denganMu
Saat matahari ditelan lautan
Penantian berujung kemesraan
Hilang gugup senyum tersipu.
Kemarin, Engkau tatap tiap suapan
Dari kebahagian yang menetes di meja makan.
Kini, kau meninggalkanku, sayang
Rinduku sudah berdenyut kencang
Bilanganku tak mampu diterawang
Bila nanti tak sempat bersua lagi
Pasti seluruh dagingku seperti terkuliti.
Pantaslah aku menangisimu
Bila bayanganmu tiada semayam di dada
Bila bisikanmu tak lagi terdengar di telinga.
Demi bulan dan matahari
Aku ingin memelukmu lagi
Sebagaimana dulu hatiku kau sucikan
Oleh sentuhan paras penuh ampunan.
Demi taburan bintang-bintang
Ingin ku kecup satu kali seribu bibirmu
Hingga terbius oleh kasih sayang
Dan jatuh dipangkuanMu.
(Sumenep Madura)