Jumat, 28 Maret 2014

TERSENYUMLAH



Wahai bunga mawar seribu putik…
Sapalah aku kitika jasadmu berpapasan dengan jasadku
Tersenyumlah ketika rohku berpangku di pangkuanmu
Hapuslah air matamu
Karena aku paling tidak tahan
Melihan tetesan air mata
Atau…
haruskan bibir ini menghisap butiran air matamu
Yang mengkristal di pipimu

Senyum ceria tanpa air mata
Selalu aku minta
Darimu yang punya bibir merah
berlumuran cinta

Rabu, 26 Maret 2014

mawar tumbuh di atas batu nisan II












-<( MAWAR TUMBUH DI ATAS BATU NISAN )>-
(jilid 2)

serbuk sarinya telah dipungut mimpi
semerbaknya jg digotong ilusi
bebungaan mengangguk di atas petilasan
menempa ketulusan di atas kaku batu nisan.
mencoba merayu diri 
serta menutupi ujung-ujung duri.
sunyi memang tiada bertepi
siang tertekan mimpi
malam tergilas misteri

wahai bunga pesona seribu putik..
d u l u . . .
tanpa sengaja kau ku sirami
dg sebening air mata hati
serta pancaran bianglala
yg tertanam di halaman jiwa

n a m u n . . . . 
k i n i . . . 
        ranggas daunnya
        luruh dahannya
        lepas rantingnya
mawar itu terkulai lemas
tersungkur di atas batu nisan

(karya: Zaini Dawa)

MAWAR TUMBUH DI ATAS BATU NISAN I



Kelam senja meraba coretan lama
Gelap malam menelan kenangan silam
Keras batu karang berlumut hijau
Tegak tak goyah menepis ragu di balik dungu

Dalam ketiadaan lenyap sapa
Disina ada kehidupan baru
tampa tetesan kilau air mata

serbuk sarinya telah di pungut mimpi
semerbak itu di gotong sebrang waktu
bebungaan mengangguk di atas cadas buatan
berjambangan kaku batu nisan
mencoba melepaskan rasa
menutupi ujung-ujung duri

sunyi memang tiada bertepi
siang menekan mimpi
malam menggilas misteri
siang bertudung awan
malam berselimut embun

oh, bunga mawar pesona seribu putik…
dulu….
Tampa sengaja kusirami bebungaan
Dengan pancaran bianglala
Yang tertanam di halaman jiwa

Namun kini….
Ranggas daunnya
Luruh dahannya
Lepas rantingnya

Mawar itu tumbuh di atas batu nisan
Tiada pelipur, tiada penghibur, tiada penyubur

Pada tuhan ia berharap segara turun hujan
Berikan kesejukan pada hati
Semaikan kehidupan baru
Pada jiwa yang hampir mati.

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...