Wahai
bunga mawar seribu putik…
Sapalah
aku kitika jasadmu berpapasan dengan jasadku
Tersenyumlah
ketika rohku berpangku di pangkuanmu
Hapuslah
air matamu
Karena
aku paling tidak tahan
Melihan
tetesan air mata
Atau…
haruskan
bibir ini menghisap butiran air matamu
Yang
mengkristal di pipimu
Senyum
ceria tanpa air mata
Selalu
aku minta
Darimu
yang punya bibir merah
berlumuran
cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar