ENGKAU TULANG RUSUKKU
(Karya: Zaini dawa)
Mungkin kata-kataku ini akan membuatmu terkejut
Karena ku petik dari ronta jiwa yg bergelantungan dibawa kelopak mata
Karena ku petik dari ronta jiwa yg bergelantungan dibawa kelopak mata
Aku tulis puisiku dengan melepas sajak dan majas
Serta menyingkirkan diksi dan literasi
Agar aku bebas menulis di atas gemuruh cintaku
Serta menyingkirkan diksi dan literasi
Agar aku bebas menulis di atas gemuruh cintaku
Dengarkan aku baik-baik sayang
Aku mengenalmu seperti bertemu surga
Wangimu tercium sejauh perjalan 40 hari 40 malam jalan kaki
Aku mengenalmu seperti bertemu surga
Wangimu tercium sejauh perjalan 40 hari 40 malam jalan kaki
Tapi, bukan sejauh itu adaku untukmu
Aku selalu ada di bawah jendela hatimu
Untuk menjaga dan memastikan hatimu tetap cerah ceria seperti langit biru
Aku tidak akan pergi meninggalkanya
Sebelum dan sesudah engkau buka pintu hatimu untukku selamanya
Duduklah di dekatku sayang
Ya di sini, di sampingku
Karena engkau adalah tulang rusukku yang melepas di surga dulu
Ya di sini, di sampingku
Karena engkau adalah tulang rusukku yang melepas di surga dulu
Tetaplah mendekap di sisiku
Agar wangimu bisa aku rasakan
Dari arah tanpa batas jarak dan waktu
Agar wangimu bisa aku rasakan
Dari arah tanpa batas jarak dan waktu
Sayang ... Jika kamu punya senyum
Berikanlah kepada setiap orang yang menjumpaimu
Jika kamu punya bulan atau bahkan bintang-bintang
Berikanlah semuanya kepada sahabat-sahabatmu
Karena kamu sendiri saja sudah cukup bagiku
Berikanlah kepada setiap orang yang menjumpaimu
Jika kamu punya bulan atau bahkan bintang-bintang
Berikanlah semuanya kepada sahabat-sahabatmu
Karena kamu sendiri saja sudah cukup bagiku
Sumenep
21 Desember 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar