Ibu pertiwiku tersenyum tua
Memasak di dapur untuk anak-anaknya
Yang hendak pulang kerja
Hemm..
Cucur keringat mengaroma di tubuhnya
Sedapkan makanan kesukaan mereka
Mereka pun datang petangtang-petenteng berdasi
Duduk di kursi bersama rekan koalisi dan oposisi
Lalu makan selahap-lahapnya seperti besok mau mati
Ibu pertiwiku hanya gigit jari
Melihat maknan habis sisanya dikemasi
Masuk ke dalam rangsel lalu pergi lagi
Ibu pertiwiku tersenyum tua
Memaksa diri untuk memasak lagi
Untuk anak-anak yang masih sekolah SD
Kali ini masakannya tidak sesedap tadi
Karena peluh keringatnya sudah habis untuk mewangi
Oh, Ibu pertiwiku...
Aku anak bungsumu ingin tertawa
Hahaaa...
Sepuas ragaku menganga hahahaaa...
Tapi, hanya aku yang tau lucunya
Mereka pasti menganggapku gila
Padahal kegilaanku tergelitik tingkahnya
Yang menghabiskan makanan hingga tulang-tulangnya tak tersisa
Ibu pertiwiku..
Anjing dan kucingmu kurus sekali
Mereka kurang vitamin dan gizi
Makanannya dijarah setiap hari
Oleh mereka, anak sulungmu yang suka makan argumentasi
Karya: Zaini Dawa
~22 agustus 2019~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar