AIRMATA NEGERI
Karya : Chan Pruman, Si anak hilang
Airmata itu mengering di pelupuk senja
airmata itu tertahan di rongga dada
airmata itu tak ada lagi di pipi
menumpuk lirih menyayat hati
kau begitu pulas dipembaringan biru
berleha di atas lara yang menganga
tersenyum lebar dalam kepuasan semu
tak peduli dengan segala luka
itukah bias dari jerih lalumu
yang dulu berpolos laku pada kaum jelata
untuk menampuk kuasa dengan berbagai rayu
setelah duduk kau melupa rasa
lihat
lihatlah dengan seksama
pohon pohon legam terpanggang api ambisi
asapnya mengepul menyesak napas jiwa
buku buku basah
mengendap di almari pustaka tua
perlahan memudar di makan zaman
kemudian sekelompok rayap gersang leluasa melahapnya
para pemikir sibuk dengan keresahan alam
bocah bocah berkais menjadi penakluk malam
belia hijau turun mencium aspal
tak ingin negeri berakhir tanpa judul
di mana airmatamu sang piningit
yang katanya titisan dewa
tidakkah kau merasa pilu
melihat pertiwi berkubang sembilu
wahai para adikuasa
negeri ini perlu airmata
tapi tidak akan membuangnya diperaduan dusta
airmata ini adalah airmata negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar