Karya: Zaini Dawa
Madura
23 desember 2019
Madura
23 desember 2019
Kisah seekor kancil di sebuah republik dongeng
Ceritanya menggelikan anak kecil
Ia tertangkap basah mencuri mentimun
Pak tani geram
Membidik maling besar di lubang jarum
Si kancil malah tersenyum
Pak tani terbuai kagum
Ceritanya menggelikan anak kecil
Ia tertangkap basah mencuri mentimun
Pak tani geram
Membidik maling besar di lubang jarum
Si kancil malah tersenyum
Pak tani terbuai kagum
Sandera tawa menawan tenggang rasa
di lantai abdi tahta menyapu bersih kotoran telinga
Mencuci tangan di dalam kantong plastik
Senyum berpapasan dilirik mata jangkrik
Mereka berbisik seramah adat ketimuran.
"Ello ngerti gue paham"
"Ello diam kita makan"
"Ello teriak gue hantam"
"Ello maksa kita busuk bersama"
di lantai abdi tahta menyapu bersih kotoran telinga
Mencuci tangan di dalam kantong plastik
Senyum berpapasan dilirik mata jangkrik
Mereka berbisik seramah adat ketimuran.
"Ello ngerti gue paham"
"Ello diam kita makan"
"Ello teriak gue hantam"
"Ello maksa kita busuk bersama"
Aku butuh selembar pinta
Dan engkau punya selipat dusta
Pangkas sini tilap sana
Lalu kau sembunyikan di dalam saku celana
Seribu cara kelabuhi daya dan upaya
Ahh... itu tidak apa-apa,
yang penting kita bisa berleha.
Kita kenyang biarlah mereka berpuasa
Dan engkau punya selipat dusta
Pangkas sini tilap sana
Lalu kau sembunyikan di dalam saku celana
Seribu cara kelabuhi daya dan upaya
Ahh... itu tidak apa-apa,
yang penting kita bisa berleha.
Kita kenyang biarlah mereka berpuasa
Kesepakatan tak bermatrai
Tersembunyi megah di balik tirai
Saksi mata dibuat gerah kepanasan
Perintah dan larangan, janji dan ancaman
berputar-putar mencari pentilasi
di ladang reputasi birokrasi
Tersembunyi megah di balik tirai
Saksi mata dibuat gerah kepanasan
Perintah dan larangan, janji dan ancaman
berputar-putar mencari pentilasi
di ladang reputasi birokrasi
Media massa menelanjangi mata manusia
Kitab dan undang-undang dibiarkan tersingkap terbaca angin
Hingga mata tak lagi lihai memainkan pena di udara
Sebelas dua belas tikus dalam gudang raskin
Kitab dan undang-undang dibiarkan tersingkap terbaca angin
Hingga mata tak lagi lihai memainkan pena di udara
Sebelas dua belas tikus dalam gudang raskin
Pengawas dibikin waswas
Petugas disuntik beringas
Pengacara banyak cara
Penguasa makin leluasa
Rakyat jelata tetap saja melata...
Petugas disuntik beringas
Pengacara banyak cara
Penguasa makin leluasa
Rakyat jelata tetap saja melata...
Lunas boss..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar