Dengarlah wahai kekasihku...
Kesendirianmu seperti butiran air hujan dalam aliran darahku
Tak pernah reda mengorek rinduku untukmu
Kesakitanmu telah membuat
dadaku terbelah
Tiada henti-hentinya meneteskan air mata darah.
Keadaanmu mejadi dilema perjalanan matahari
mewakili bekunya embun pagi.
Bumi dan langit tak akan pernah satu nafas
Walau gemerisik angin mengundang gerimis.
Walau gemerisik angin mengundang gerimis.
Sepertinya tuhan sedang mengajarimu untuk tersenyum
Sekalipun dalam keadaan sekarat
Sekalipun dalam keadaan sekarat
Sumenep. 26 juni 2020
Zaini Dawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar