Jumat, 21 Agustus 2020

Reaksi Bom Hiroshima Nagasaki



Ketika Hiroshima Nagasaki berguncang
Sontak teriak bangsa
Serentak di seluruh tanah air Indonesia

Samudera irkut bergetar menggulung ombak
Langit turut terbelah membuka cakrawala indah
Gunung-gunung turut melontarkan salam kemerdekaan
Indonesiaku satu...
Satu nafas...
Satu rasa...
Satu kata....
Satu cita-cita untuk satu Indonesia
Merdeka...
Merdekaaa...

Mereka terusir dari tanah pertiwi
Hengkang menelan kekalahan
Pulang bertelanjang badan
Dilucuti segala ototnya dari urat nadi.

Lunglai... jadi jasad tanpa rokh
Linglung... membawa beban tubuh sendiri
Tak bedaya menapaki jalan-jalan bumi ini.

Tiang merah putih terpancang di seluruh nusantara
Tegak seperti bulu kuduk menancap di sekujur tubuh
Semesta bertakbir..
Semesta menangis...
Semesta merinding...

Indonesiaku
Bangkitlahhh...
Engkau yang gagah tak boleh mengerang kesakitan
Engkau yang perkasa tak boleh hilang wibawa.

Oohhh... Rupanya..
Dahsyatnya ledakan bom atom di sana
Juga terasa sampai di sini
Sekarang...
Di dadaku...
Ketika ku temukan sisa-sisa penjajah baru yang tak kasat mata
Mengguncang perahu bangsa
Beramai-ramai gelar layar berkembang
Berebut kemudi saling baku hantam
Di tengah samudera membentang
Retak seribu hilang arah

Oh, kemana bangsa ini akan berlabuh..?
Ke pulau kapuk atau ke pulau sayur??
Tergantung...
Siapa yang sesungguhnya merdekaa..

Sumenep, 20 Agustus 2020

Karya:

(Zaini Dawa)

Tidak ada komentar:

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...