Sabtu, 28 September 2019

SEPATUMU PAK

Pak...
Berapa harga sepatumu pak??
Boleh aku beli 10 juta??
Seharga boneka mainan anak-anakku

Berapa harga bajumu pak??
Boleh aku beli 200 jt?
Seharga sawah dan ternak yg dulu kau jual

Berapa gajimu sebulan pak???
Biar kubayar sekaligus seumur-hidupmu
Lalu enyahlah kau dari sini
Enyah...!!
Enyahh kau setann...!!!
Pergi jauh dari hadapan kami
Prestasi apa yang kau cari dari
Carilah negeri lain, bukan disini

Masjid adalah baitullahhh, bukan tempat prostitusi
Yang bisa kau injak-injak keluar masuk tanpa permisi

Masjid adalah tempat sujud kami
Yang tentu lebih suci dari pada karpet penglima tertinggi
Lebih terhormati dari pada senayan yang berbau WC
Lebih mulya dari pada istana pelacur institusi
Bagaimana aku mempercayaimu sebagai penegak hukum dan keadilan
Bila pemicu konflik kau nyalakan

Kami tidak pernah masuk sebelum mengetuk rahmatNya
Kami tidak pernah duduk sebelum sujud padaNya
Tiba-tiba kau terobos ideologi kami
Kau injak-injak harga diri kami
Kau lukai hati kami
Sungguh ini penghianatan jabatan
Provokator bertopeng keamanan

Rabu, 18 September 2019

Dewi Shinta Adalah anaknya raja alengka Rahwana

Mengenal Sosok Wayang Dewi Shinta



Shinta merupakan puteri dari seorang bidadari bernama Batari Tari atau  Kanun isteri dari Rahwana. Konon, Shinta adalah titisan dari Btari Widawati istri dari Dewa Wisnu.

Pada bulan ke-7 Kanun yang tengah “mitoni” kehamilannya, tiba-tiba membuat geger istana Alengka, lantaran bayi yang  dikandung itu diramalkan oleh beberapa pendeta yang ada dalam pesta,  bakal jadi “isteri” Rahwana (ayahnya sendiri). Rahwana naik pitam. Ia bangkit dari singgasananya serta berkeinginan  memenggal kepala Kanun. Namun sebelum  terwujud tiba-tiba Rahwana membatalkan niatnya karena berpikir siapa tahu anaknya akan menjadi anak yang cantik. Dengan demikian, diapun akan bersedia untuk menikah dengannya.

Benar saja, dikala Rahwana tengah dinas luar, permaisurinya melahirkan seseorang bayi wanita dengan wajah yang amat cantik bercahaya laksana bulan purnama. Wibisana (adik Rahwana) yang suci serta penuh dengan perikemanusiaan itu, selekasnya mengambil bayi itu serta dimasukkan ke dalam ketupat Sinta, lalu dilabuhkan ke dalam sungai. Cuma Dewa lah yang dapat menolongnya, begitulah pikir Wibisana. Ia selekasnya membuat mega mendung yang hitam menjadi seseorang bayi lelaki yang nantinya bakal bernama Megananda atau  Indrajit.

Syahdan seorang pertapa bernama Prabu Janaka dari negeri Mantili, memohon pada dewa supaya dianugerahi keturunan. Begitu terkejutnya dia saat membuka mata, mendengar tangis bayi dalam ketupat yang sedang tenggelam terapung di sungai. Bayi itu diambilnya dengan senang dibawanya pulang diangkat sebagai anaknya. Lantaran bayi itu diketahui berada didalam ketupat Sinta, maka ia diberinya nama Sinta. Setelah berusia 17 tahun Sinta membikin geger semua pemuda, baik taruna-taruna dalam negeri ataupun luar negeri karena kecantikannya.

Suatu hari, dibuatlah sayembara. Siapa saja yang dapat menarik busur raksasa pusaka negara Mantili, akan menjadi jodoh Sinta.
Ramawijaya yang tengah berguru pada Brahmana Yogiswara, disarankan untuk mengikuti sayembara. Jelas saja, Rama sukses, lantaran ia merupakan titisan Wisnu . Pertunangan serta perkawinan sekalian disemarakkan dengan pesta pora, baik dinegeri Mantili ataupun di Ayodya. Tetapi nasib kurang baik untuk mereka berdua, ketika menikmati bulan madu, tiba-tiba mahkota kepunyaannya diminta  oleh Kekayi, ibu tiri Rama.

Dasarata Bapak Rama disuruh agar menyerahkan mahkota pada Bharata (adik Rama). Selain itu Rama, Sinta dan Laksmana mesti meninggalkan istana masuk rimba belantara selama 13 tahun lamanya.

Dalam pembuangan di rimba, Sinta tidak kuasa menahan hasratnya untuk menguasai Kijang Kencana yang menggodanya, yang tidak seharusnya dipunyai oleh seseorang yang tengah prihatin. Apa yang gemerlapan itu, awal mulanya disangkanya akan membahagiakan dirinya, namun malah sebaliknya. Bukan hanya Kijang Kencana yang bisa ditangkap, namun terlebih ia di tangkap serta ditawan oleh nafsunya sendiri, yang diwujudkan dalam bentuk Rahwana. Secara singkat ia diruda paripaksa, dimasukkan sangkar emas di Alengka lebih kurang 12 tahun lamanya.

Suatu saat, Rahwana berhasil dikalahkan oleh Raden Ramawijaya, hingga terbebaslah Dewi Shinta dari belenggu Rahwana.Namun, tidak hanya sampai disitu saja penderitaan Shinta. Setelah terbebas, dia masih dicurigai kesuciannya oleh suaminya sendiri Ramawijaya. Maka untuk menunjukkan bahwasanya sepanjang dalam penguasaan Raja Alengka itu Sinta belum ternoda, Shinta membuktikan diri dengan terjun kedalam api. Oleh para dewa kahyangan, Shinta diselamatkan dari amukan api yang berkobar. Loloslah Shinta dari ujian kesucian.

Dari cerita tersebut diatas, dapatlah ditarik kesimpulkan : bahwa orang yang mengejar sesuatu hal hanya dengan mengandalkan hawa napsunya dan tidak waspada, maka apa yang dia anggap akan membahagiakan dirinya itu malah justru akan mencelakakannya. Walahualam bishawab. 

nuradiwibowo02.blogspot.com di 19.07

Minggu, 15 September 2019

BILA MONEY POLITIK DI HALALKAN

Berdandan di langit
Berkaca pada air laut
Menghiasi diri dengan polesan citra
Aroma senyum terlempar ke jantung udara
Menutupi cahaya matahari dan lubang-lubang revolusi

Kesedihan binatang melata meneteskan air mata dua kali
Diguncang degup jantung bumi yang bergejolak di dalam perut ibu pertiwi.

Sepayah ini kah bangsa ini..!!?
Bila tidak ada yang lebih mewah dari pada cabang lidah
Cerita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tersembunyi azas bilah bambu di semak-semak belukar

Sebodoh ini kah bangsa ini..!!?
Bila bendera menancap di ubun-ubun menusuk sendi-sendi kerabat
Meregang ikatan tali kasih yang erat merekat
Hingga tulang-tulang lebih renyah dari pada daging
Permusuhan tumbuh subur di setiap pagelaran pesta demokrasi
Linggis tegak mencari solusi
Celurit meliuk keluarkan resolusi

Semiskin inikah negeri ini..!!?
Bila money politik dihalalkan
Rakyat kecil makan raskin
Panguasa makan semen
Harga murah di mulut mahal di timbangan
Lantaran memperjual belikan takdir
Seharga nasi bungkus di trotoar

Separah inikah negeri ini..!!?
Bila penjara lebih mewah dari pada rusunawa
Hingga lapas lebih menjamin kemakmuran kolega...
Rekan kerja...
Sahabat dan keluarga...

Oohhh bangsaku, bangsa Indonesia...
Menangislah..!!
Selagi air mata mampu menggoyang rumput yg tak diharapkan tuan-tuan berdasi

Berteriaklah...!!
Selagi suara mampu menahan luka
tancapan batang bendera di rumah kura-kura
yang dikibarkan politisi di ubun-ubun kepala

Menjeritlah...!!!
Sekuat amarah menekan kebebasan bersuara
Seribu delapan ratus hari jalani tapa brata
Untuk menyumpal janji-janji mulut sumur tua.

Link youtube👇
https://youtu.be/VvNNNUUYSD4

Tumitmu

Dengan melihat tumitmu
Matahari menjadi terang
Langit menjadi cerah
Bulan menjadi purnama
Laut pun bergelombang
Tumpah ke bibir pantai
Menjadi air liur manusia-manusia lemah
Apalagi menatap kerlingmu yang anggun
Di sudut bumi dan langit

Karya: Zaini Dawa

Selasa, 10 September 2019

BUNGA DALAM KACA

Bayang-bayang gagap menyelinap
Dari balik kaca tanpa cahaya
Ego menusia menguasai mata gelap
Menggores kening keriput titisan Rahwana.

Tegar berdiri
Dalam sunyi
Tegak bersama takdir
Sejalan arus mengalir
Tubuh yang remuk di rongga mulut
Hanya silatan lidah di rumah siput.

Ombak laut, datanglah..!
Gelombang samudera, hantamlah..!
Jiwa yang tenang, manusia tangguh
Sebagaimana kokohnya batu karang
Menghadang prasangka yang datang
Sebagaimana menyucikan cinta
Semedikan bunga dalam kaca.

Jiwa yang tenang
Terdiam menahan tekanan darah
Setiap kali memanas dan mendidih
Kidung-kidung asmara kalimatut thoyyibah
Selimuti tubuh yang elok bermata jernih
Sementaraaa...
Angin beriak merengek dalam ketiak
Serupa lirikan mata
Sayu terhimpit sajak.

Karya: Zaini Dawa
Sumenep Madura

Senin, 09 September 2019

Santuni anak yatim

Mereka adalah anak yatim
Yang sebenaranya mrk jg tdk mau disebut anak yatim
Mrk jg ingin punya ayah jg ibu
Mrk ingin bermanja2 dg orang tuanaya sebagaimana anak2 pd umumnya
Bisa jalan2 ke mall, supermarket, ke pantai, dan ke tempat wiasata lainnya.
Tp keadaan lah yg memaksa mrk utk lbh dahulu menjalani ujian seberat itu, menjali hidup tanpa ayah atau pun ibu.

Saudara2ku...
Saatnya kita mengulurkan tangan, memberikan sebagian harta kita untuk meringankan beban hidup mrk, meringankan kebutuhan mrk.
Kalau bkn kita?? Siapa lagi..!!!
Mrk tdk punya siapa2 kecuali kesedihan dan air mata yg menemaninya setiap waktu..

Bersyukurlah kita yg memiliki segalanya.. dan jgn lupa di antara kita banyak anak2 yatim yg membutuhkan kasih sayang kita.

Rosululluah SAW bersabda:
Aku dan orang yang menanggung anak yatim adalah seperti ini di surga.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Bukhārī).

Hadis tsb merupakan janji rosulullah trhadap org yg menyantuni anak yatim sedekat dua jari tlunjuk dn jari tengah dg rosulullah kelak di sorga.
Ttp sebaliknya..
mrk yg menghardik anak yatim
Merampas hak hak anak yatim
Menyakiti anak yatim
Olh Allah di golongkan kpd org2 yg mendustakan agamaNYA.

Minggu, 08 September 2019

NEGERIKU NEGERI TIKUS

Pak...
kau berdasi bukan karena hebat
Tp, karena kamu mampu membeli nurani rakyat.
Pak..
Kau berdasi bukan karena luar biasa
Tp. karena kau pengecut mencuri data
Lalu kau menagihnya kembali dengan kekuasaan
Korupsi merajalela tertangkap tangan
Jadilah negeri ini negeri tikus

Kau nahkodai negeri ini dg keserakahan
Uji coba aturan yang kau buat berbuah kekerasan
Kami mencoba menyuarakan kebenaran
Tapi kau anggap arogan

Kami pemilik bangsa indonesia
Darah kami terbakar
Melihat saudara2 kami yang memperjuangkan nilai-nilai pancasila
Menyelaraskan aturan agama dan negara
Harus melawa water canon..
Tembakan gas air mata...
Sadisnya amukan petugas
Jadilah negeri ini negeri tikus

Kapan suara kami akan terdengar
Bila suara kami kau anggap provokator
Lebih baik lepas dasimu
Daripada memcuci darah warga,
                   mahasiswa,
                   polisi,
                   tukang parkir
                   Buruh
Dan seluruh lapisan masyarakat yang peduli keadilan dan kebenaran.
Jadilah negeri ini negeri tikus

Negeri ini tidak butuh orang pintar
Pintar mengotak atik undang undang dasar
Negeri ini tidak butuh manusia kerdil
Yang takut undang-undang hukum pidana yang sudah ada

Jabatanmu tinggi tapi hargamu rendah
Pengetahuanmu luas tapi bodoh
Sebab otak kau taruh dalam perut
Jadilah negeri ini negeri tikus

Minggu, 01 September 2019

TAK SAMPAI

Di matanya
Ku rasakan lembabnya kegelisahan
Tersebab kecewa pada awan
Yang tak kunjung menjadi hujan
Dan setangkai melati
Yang gugur sebelum bersimpul jemari.

Akhirnya..
Dia merela bersila di tepi pantai
Menatap ombak berkejaran tiada henti
Menyuling senyum dari rongga kehidupan
Mematung sesak pada karang keabadian

Berkali-kali menjauh lalu mendekat
Berkali-kali menghilang kembali terjerat
Mencoret sebuah nama tak berpantai
Yang tak mungkin dia miliki

Cahaya bulan menyusut oleh risau malam
Tersangkut reranting berbayang hitam
Hancurnya riwayat mengusung selarik cerita
Menutur sebentang rindu yang pernah menjadi raja
Menggelora di istana antara luka dan kecewa

Rasa itu pernah meratui mimpi
Dan pada hari ini ia tangisi
Karena takdir yang tak mungkin diganti
Oleh seruncing duri
yang bersarang dalam hati

Jika ia tak bisa meneteskan terang
Lebih baik menjadi seonggok arang
Dari pada berdebu
Berpacu dengan bayu
Lalu cerita itu menjadi kobaran api
Melalap patung sejarah dan prasasti

Karya: Zaini Dawa

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...