Karya: Zaini Dawa
Sebenarnya..
Aku sudah lama aku tidak mempercayaimu
Aku pura-pura saja mengagumimu
Aku hanya mencari muka
Seperti engkau dulu mencari muka
Di depan pemuka-pemuka desa
Bagaimana aku bisa mempercayaimu
Sedangkan engkau seperti udang di balik batu
Berlagak seperti katak memikul kerbau
Aku sudah lama aku tidak mempercayaimu
Aku pura-pura saja mengagumimu
Aku hanya mencari muka
Seperti engkau dulu mencari muka
Di depan pemuka-pemuka desa
Bagaimana aku bisa mempercayaimu
Sedangkan engkau seperti udang di balik batu
Berlagak seperti katak memikul kerbau
Mana bisa sayang...!?
Bagaimana aku tidak berburuk sangka
Bila rupamu rupanya berupa-rupa
Tutur bahasamu melebihi rayuan remaja
Empuknya seperti kursi yg kau duduki disana
Menjanjikan kemilau emas berlian
Menjamin kemewahan menu beragam varian
Bila rupamu rupanya berupa-rupa
Tutur bahasamu melebihi rayuan remaja
Empuknya seperti kursi yg kau duduki disana
Menjanjikan kemilau emas berlian
Menjamin kemewahan menu beragam varian
Waahhh... mana bisa sayang...!?
Di mataku
Engkau hanya pencari suaka
Engkau kemari hanya mencari muka
Aku pun pura-pura bego mencari muka
Kita terlalu jauh dari tulus dan begitu dekat dengan apus
Mukamu romantis
Hatimu komunis
Engkau hanya pencari suaka
Engkau kemari hanya mencari muka
Aku pun pura-pura bego mencari muka
Kita terlalu jauh dari tulus dan begitu dekat dengan apus
Mukamu romantis
Hatimu komunis
Karena itu..
Aku lebih memilih bisu dalam gejolak
Ku bikin telingamu kelak merindukan suaraku
Suara yang dirindukan petani
Nelayan, buruh, pedagang kaki lima dan kuli.
Aku lebih memilih bisu dalam gejolak
Ku bikin telingamu kelak merindukan suaraku
Suara yang dirindukan petani
Nelayan, buruh, pedagang kaki lima dan kuli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar