Saat ini....
Tuhanku menitip salam kepada angin
Dengan bahasa yang indah dan santun..
Bersemilir meniupkan sesak meraba bumi
Dan menciumi dedaunan yang mendurhakai matahari.
Tuhanku menitip salam kepada angin
Dengan bahasa yang indah dan santun..
Bersemilir meniupkan sesak meraba bumi
Dan menciumi dedaunan yang mendurhakai matahari.
Kini...
Mampuslah kau manusia dilumat sendiri
Hai para pendusta
Hai para penista
Yang telah mengotori masa
Serupa kecowa kecil dalam sepatu
Mingkem terbungkam aneh-aneh dan lucu.
Tersayat ketakutan
Terjebak keterpurukan
Mampuslah kau manusia dilumat sendiri
Hai para pendusta
Hai para penista
Yang telah mengotori masa
Serupa kecowa kecil dalam sepatu
Mingkem terbungkam aneh-aneh dan lucu.
Tersayat ketakutan
Terjebak keterpurukan
tangan-tangan raksasa susut mengerut
Digertak serdadu bisu hingga berlutut
Tutur sapanya yang sepi bergemuruh
Mengembalikan jiwa yang jauh nan rapuh
Dari peluk sunyi yang tertulis pada pelepah kurma
Dan terdiam kembali ke dinding rahimnya.
Seraya memahami setetes air laut
Yang menempel ujung jarum.
Digertak serdadu bisu hingga berlutut
Tutur sapanya yang sepi bergemuruh
Mengembalikan jiwa yang jauh nan rapuh
Dari peluk sunyi yang tertulis pada pelepah kurma
Dan terdiam kembali ke dinding rahimnya.
Seraya memahami setetes air laut
Yang menempel ujung jarum.
Sumenep, 01'06'20
Zaini Dawa
Zaini Dawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar