Kasat kusut catatan bercoret
Menjadi prasasti sejarah
kehidupan
Dari masa cengeng ke masa seru
Terus bergulir menelusuri waktu
Terkadang
aku menangis ketika aku disuruh
Terkadang
aku berlari ketika aku salah
Terkadang
aku sedih kamu marah
Dan
terkadang aku tertawa ketika aku lupa
Pedihnya penyesalan belum aku
rasa
Salah dan dosa belum tereja
Tapi bila sampai waktunya
Hati ini akan menjerit meraba
dada
Sambil menatap potretmu
Sambil mengenang seagala jasa
yang belum pernah terbayar
Ku merintih dalam doa
Astagfirllah robbal baroya.....
Malam ini aku tak tahu apa apa
Kanan kiriku penuh dengan tanya
Munkin saja berwibawa penuh damba
Atau hina dina tak berharga dan
tak berguna
Ibu jari ataukah kelingking yang
akan kau acungkan
Tapi...........
telunjukmu adalah kompas dihatiku
kawan....
masih ingatkah
kau, dulu...
ketika
kita masih kecil mungil
mereka tampil
seperti anak kecil
masih ingatkah
kau, dulu...
ketika kita
nakal
mereka tabah dan
tak kehabisan akal
masih
ingatkah kau, dulu...
ketika
kita lamban
mereka
tetap menaruh harapan
tapi, kini lihatlah...
kami berdiri tegak menjadi pelangi
menyambut mata pelita siang hari
menggantung dilangit bagai rembulan
membiaskan cahaya di setiap rongga kegelapan
nanti....
bila semua ini aku kenang
dari setiap sudut otak terpencil
akan bermunculan kata haru nan
pilu
dan menhimpit keajaiban dimasa
itu
malam ini isak
tangis bercucuran air mata
bila teringat
peristiwa tumpah tinta
dan meresapi
kembali fatwa-fatwa cinta
bertahun-tahun
acuh hampa tampa makna
pedih perih
bersimpul sesal kini terasa
disini...
di ujung dermaga perpisahan
setelah lepas
mata memandang samudera harapan
guru...
capek, lelah, letihmu itu biar
aku bayar
dengan kilauan mutiara air tawar
dengan seribu pesona terencana
pasti
ini janji terus hinggapi
mimpi-mimpi
maafkan aku.....
maafkan kami semua.....
zainialbert@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar