Jumat, 03 Juni 2016

puisi perpisahan (1) 2016 (tak kan lunas terbayar)

TAK KAN LUNAS TERBAYAR
Cipta: Zaini Dawa

Dulu....balonku ada lima
Kini...... berganti cinta gila
Dulu.....aku belajar berhitung
Kini......pandai mencari untung
Dulu.....aku belajar membaca dan menulis
Kini......lihai berkata romantis

 Guru...
Engkaulah sang pahlawan
Pantang menyerah gigih melawan
Tak merengek karena peliknya kehidupan
Tak rapuh dihantam kerasnya persaingan
Tak lapuk dimakan makan aib jabatan

Tangan dingin dan kehangatan pribadi
Suburkan setitik benih yang belum berarti
Mengangkat martabat setinggi mentari
Menghiasinya dengan pesona pelangi
Namun, Apa yang dapat kubayarkan
Tak lunas seperti yang kau pinjamkan

Banyak waktu tak terbagi
Sibuk menata hari lupa bersolek diri
Seperti badut tua bernyanyi dan menari
Menyambangi  setiap jiwa dengan sepotong roti
Menceritakan bunga mekar dan mewangi
sembari tersenyum melihat muka berseri-seri
menaruh hasrat di pangkuan ibu pertiwi
Membangun altar dengan potongan-potongan grafit murni

Ketulusanmu ter-uji
Kemampuanmu ter- puji
Walau sejemput emosi datang silih berganti
Rasa ingin tahuku kau rangkul kau hargai
Dijunjung tinggi seperti anak sendiri
Dibelai manja dengan sentuhan hati nurani
  

Tidak ada komentar:

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...