Buka mata lebar-lebar
Anak cucu ibu pertiwi sedang bertengkar
Memanas lava berpijar
gunung-gunung berdengus tertampar
Kilau-gemilau lampu panggung pilitik
Ombak laut badai tertarik
Menyaksikan pertunjukan sirkuit
Saling serang menjatuhkan diatas karpet
Adu konsep dan segala macam taktik
Pertunjukan yg sangat menarik
Cebong-cebong versus kampret..!!
Saling laknat... Saling hujat... Saling sikat
Isu agama samurai pembunuh paling mematikan
Cingcang peradaban, budaya, dan keyakinan
Saling pasang jerat..
Pada ngaku hebat
Untuk memikat hati rakyat
Padahal sama keparat...
penjilat sol sepatu mengkilat...
Katanya demi rakyat
Nyatanya bakar otak rakyat
Alih-alih seruan jihad
Nyatanya perebutan pangkat
Masyarakat awam diadu jidat
Darah panas memuncrat
Mata melotot ludah berjiprat
Pesta demokrasi mestinya besenang-senang
Bukan saling jotos saling tendang.
Tunggu saja...
Gunung akan bergetar bumi bergoncang
Menyumpal mulut-mulut lancang
Rakyat terjangkit bakteri politik
Di warung.. ladang.. pasar.. kantor.. pesantren..discotik
Semuanya riuh seperti kandang itik
Mereka yang buta jadi fanatik
Mereka yang beda jadi konflik
Rakyat jelata... jadi lata..
Wong cilik... jadi picik..
Lucunya tuh...
Yang pandai... jadi tupai
Yang intelektual... jadi kadal
Yang kiayi ... terlilit tali..
Hei cebong.. Hei kampret..!!
Ingatlah...
Diatas kemarahan ibu pertiwi
matahari pancarkan resolusi
Angin... datang dengan taufannya
Hujan... datang dengan banjirnya
Ombak... datang dengan tsunaminya
Adalah teguran tuhan pada ummatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar