Senin, 15 April 2019

GEJOLAK RINDUKU


Karya: Zaini Dawa

Malam-malamku berguguran
Memgayun namamu diatas telapak tangan
Air mata mengalir berjatuhan
Banjiri do'a suci yang aku tadahkan
Namamu begitu lekat
Cintaku begitu kuat
Getar-getar imaji untuk memiliki
Menggebu sekencang detak nadi
Tak ada yang berhak melukiskan
Kecuali derasnya air hujan
Yang seolah-olah rindu berjatuhan
Basahi sekujur tubuh hingga menggigil kedinginan.
Kegelisahan menyapa angin malam
Celotehnya berdesir ke dalam sumsum
Beratnya rinduku seakan menindih
Seperti tertimpa serpihan langit runtuh
Bila rinduku bergejolak
Bahagiaku seperti berputar- putar dalam benak
Seindah rembulan tersenyum dengan cahayanya
Dan bunga-bunga tersipu menyatu dengan wanginya
Sayang..., Jika suatu hari nanti...
Rinduku tidak mampu membuatmu tersenyum
Lempari saja aku setetes air matamu
Biarkan saja aku tenggelam
Hanyut dan kandas di dasar hatimu.

Rabu, 03 April 2019

KERINGATKU LEBIH WANGI

Hari ini
Ku petik matahari
Ku remas jadi bulan
Lalu ku gelar jadi sapu tangan.

Ombak laut ku gulung
Awan hitam ku retas
Tulang-tulang ku banting
Sekuat keringat ku peras.

Sudahlah...
Tak usah kau sihir aku dengan rayuan.
Dengan bujuk rayu syetan
Keringatku lebih wangi
Dari pada parfum yang kau beli

Keringatku lebih berbunga
Dari pada petuah-petuah
Yang berkarat di ujung lidah
Dan meregang di lebat rimba

Sudahlah...
Jangan kau tabur kerikil neraka
Dengan sesuap iba
Ketulusanmu melalap paradigma
Miris terbakar empuknya kursi kehormatan
Tak pelak jiwa ini merogoh sukma seekor bunglon
Selamanya melata....
merangkak....
tertekan
Menjadi penakut yang dihianati
Oleh pengecut yang dicintai

Sudahlahhh...
Tak usah kau pura-pura menjadi abdi
Keringatku akan menjadi selimut di musim hujan
Dan menjadi mata air di musim kemarau.

Aamiin...

Karya: Zaini Dawa

Senin, 01 April 2019

CINTA BERUJUNG SEMBILU

Mungkin kata-kata ini kau anggap sudah usang
Karena terlontar dari potongan hati yang terbuang

Tak apalah...
Setidaknya aku tuangkan segala perasaan
Yang mesti kau dengar walau berbalut kebencian

Seperti berjalan di tengah musim kemarau
Terik matahari membakar pilunya waktu
Ketika sendi-sendi melepas rasa
Hendak berdiri tegak tak berdaya
Dan menyibak kelopak mata senja
Tapi, rasa ini mati dibantai orang ketiga

Ada satu hal yang perlu kamu ingat sayang..
Saat-saat melakukan hal gila bersama
Kau titipkan hatimu pada sepotong jiwa
Saat-saat berbagi mangkok yg sama
Ku tindih kakimu di bawah meja
Di saat itu kita benar-benar bahagia
Di sudut hati kita terukir panorama sorga

Kini...
Kemanakah senyummu menghilang
Setelah kepergiaku dirantau bayang-bayang
Karena ketidak mampuanmu menahan dera
Yang jauh lebih aku rasakan disana

Kepasrahan menyisakan dosa-dosa
Serta keabadian rintihan air mata
Menyirami jalan yang pernah kita lalui barsama
Berujung sayatan sembilu dalam dada

Dearly baby...
With what I have to treat my heart wounds
And restore my lost love immediately

Dihadapan barisan kumbang-kumbang
Langkah terpaksa berhenti dikutuk masa
Seakan-akan berhenti diantara dua jurang
Kematian kupu-kupu menggeliat bak terpanggang bara.

Karya: Zaini Dawa
~02 sept 2019~

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...