Rabu, 03 April 2019

KERINGATKU LEBIH WANGI

Hari ini
Ku petik matahari
Ku remas jadi bulan
Lalu ku gelar jadi sapu tangan.

Ombak laut ku gulung
Awan hitam ku retas
Tulang-tulang ku banting
Sekuat keringat ku peras.

Sudahlah...
Tak usah kau sihir aku dengan rayuan.
Dengan bujuk rayu syetan
Keringatku lebih wangi
Dari pada parfum yang kau beli

Keringatku lebih berbunga
Dari pada petuah-petuah
Yang berkarat di ujung lidah
Dan meregang di lebat rimba

Sudahlah...
Jangan kau tabur kerikil neraka
Dengan sesuap iba
Ketulusanmu melalap paradigma
Miris terbakar empuknya kursi kehormatan
Tak pelak jiwa ini merogoh sukma seekor bunglon
Selamanya melata....
merangkak....
tertekan
Menjadi penakut yang dihianati
Oleh pengecut yang dicintai

Sudahlahhh...
Tak usah kau pura-pura menjadi abdi
Keringatku akan menjadi selimut di musim hujan
Dan menjadi mata air di musim kemarau.

Aamiin...

Karya: Zaini Dawa

Tidak ada komentar:

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...