Sabtu, 25 Mei 2019

TERIAK MESRA

#Karya: Zaini Dawa

Izinkan hamba menyapaMu
Lewat retak keringat
Yang berpijar pesona kelembutan
Dari perjalanan cinta
Yang sesekali berteriak
Saat malam menyembul hawa dingin


Oh, andaikan hamba bisa bercerita
Tentang bulan yang memasung keheningan
Dan matahari yang menusuk jantung pagi
Maka cahaya
Adalah kecupan mesra

Kamis, 23 Mei 2019

MEMAHAMI PUISI

#MariKitaBelajar_IlmuTeoriTentangPUISI
Apa sih yang dimaksud dengan PUISI ......

Apa yang dimaksud dengan puisi? Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.

Ada juga yang menyebutkan pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan.

Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain ke ‘dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya.

Baca juga: Pengertian Prosa

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti puisi maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. H. B. Jassin
Menurut H. B. Jassin, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

2. Herman Waluyo
Menurut Herman Waluyo, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

3. Sumardi
Menurut Sumardi, pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata bermakna kiasan (imajinatif).

4. Theodore Watts-Dunton
Menurut Theodore Watts-Dunton, pengertian puisi adalah suatu ekpresi yang kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

5. James Reevas
Menurut James Reevas, pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.

6. Panuti Sudjiman
Menurut Panuti Sudjiman, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang bahasanya terikat oleh suatu irama, matra, rima, dalam penyusunan larik dan baitnya.

Baca juga: Monolog Adalah

Unsur-Unsur Puisi
Suatu puisi dibentuk oleh struktu batin dan struktur fisik yang ada di dalamnya sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun unsur-unsur dalam puisi adalah sebagai berikut:

A. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi,  yang terdiri dari beberapa hal, seperti;

1. Tema/ Makna (sense)
Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.

2. Rasa (feeling)
Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.

3. Nada (tone)
Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.

4. Tujuan (intention)
Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.

B. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini;

1. Perwajahan Puisi (tipografi)
Tipografi adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.

2. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh penyair.

3. Imaji
Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.

4. Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa.

5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain).

6. Rima/ Irama
Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yaitu;

Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung efek magis.
Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.
Baca juga: Pengertian Diksi

Jenis-Jenis Puisi
Jenis-jenis puisi dapat dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada pengertian puisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis puisi tersebut:

A. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti; jumlah kata dalam baris puisi, jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah suku kata dalam setiap baris, irama puisi

Beberapa yang termasuk dalam puisi lama diantaranya adalah;

Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan magis.
Pantun, yaitu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab-ab.
Karmina, yaitu pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
Seloka, yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
Gurindam, yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama.
Syair, yaitu puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama.
Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.
B. Puisi Baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam puisi baru diantaranya adalah;

Balada, sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
Himne (gita puja), yaitu sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.
Ode, yaitu puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.
Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang tuntunan/ ajaran hidup.
Romansa, yaitu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua seuntai).
Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga seuntai).
Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi empat seuntai).
Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima seuntai).
Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam seuntai).
Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh seuntai).
Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi delapan seuntai).
Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.
C. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya terdapat pada puisi lama dan baru.

Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah;

Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.
Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan umum dalam puisi.
Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.

#Sumber_Info_google
Jakarta, 23 Mei 2019

JALINAN KASIH

Karya: Rindi Selly dan Zaini Dawa

Risell
Ku tebus noda cinta yang membekas
pada mata menyayu di telaga biru
Jingga memudar
saat kabut mengepung angkasa

ZaWa
Hemm.. tanganku gemetar.
Ingin ku tarik selembar warna bianglala.
Untuk ku selendangkan padamu saja
Biarlah mega hilang pesona
oleh sisa-sisa rona pelangi
Yang sudah kau miliki

Risell
Bagaimana selembar daun
akan sampai di hamparan mega
jika angin kau sembunyikan dilorong bisu
Umbar saja risalahmu
pada secarik remuk tak bertinta
dan mawar akan tetap berduri selamanya

ZaWa
Aku bangga...
Masih ada duri yg mau berbunga
Hingga bunga-bunga melindungi dirinya
Dari sentuhan kumbang-kumbang durjana

Risell
Duri ini takkan tercabut
dengan sejuta aksara rayu sekalipun
tapi akan melunak bila ketulusan menyirami hati yang kerontang

ZaWa
Aku tidak mengerti sayang..
Kepada siapa tinta ini akan aku tuang
Untuk menciptakan sebuah nama
Terlukis menjadi gatra cinta.

Risell
Sampaikanlah walau hasrat tertahan sauh
katakan pada bayu bahwa rindu tak tertahan lagi
mari merengkuh mimpi
ditaman impian.

ZaWa
Mari kita mulai gelar harapan baru
Jadikan malam sbg selimut mesra.

Senin, 20 Mei 2019

SURAT KECIL UNTUK KEKASIH

Lupakan saja aku
Lalu kubur aku dalam-dalam
Tanami diatasnya bunga-bunga sebagai batu nisan
Sebagai tanda kematianku adalah kebahagiaanmu
Daripada aku terus menghantui hidupmu.

Akupun juga tidak mau
Melihatmu tersiksa dalam penantian yang tidak tentu ujungpangkalnya.

Kasih...
Aku tidak sanggup memenuhi janjiku
Untuk menjadikanmu bagian dari belahan jantungku.

Aku tidak mampu membelah lautan
Untuk kulalui sebagai jalan penyebrangan
Laut itu terlalu luas
Gelombangnya begitu ganas.

Hapus saja air matamu
Kini aku hanyalah sesosok mayat
Yang tidak mampu berbuat apa-apa
Kecuali merasakan tangisanmu.

Karya: Zaini Dawa

Rabu, 08 Mei 2019

JERA JATUH LAGI

Karya: Zaini Dawa

Cukuplah satu bulan temani malam
Bias-bias cahaya menikam kelam hingga terpejam
Terangi gelap yang tak sempat disapa lentera
Biarlah ku tudung muka dengan gugusan sinarnya

Aku tak peduli
butiran embun pagi memanjakan diri
menyambut fajar di punggung ilalang
Daun-daun muda melotot tercengang
Hanya sekejap saja
matahari datang mengusiknya
Mengutuk dera di ujung kudeta

Jeraaaa......
Aku menguliti kantuk mata
Hanya untuk sembunyikan nista

Jeraaaa...
Aku jatuh dan terjatuh untuk kesekian kalinya
Lalu bangkit lagi dengan tangan hampa

Aku hanya ingin terbang bersamamu
Mengajarimu melukis langit biru
dengan pahatan-pahatan yang menyeruak pikiran
Membentuk kisah berkasih tanpa kesudahan

Cukuplah jari-jemarimu menjadi sapu tangan
Di saat gerah tubuh hampa keyakinan
Cukuplah senyummu meneteskan air hujan
Disaat nurani kerontang di perjalanan

Jumat, 03 Mei 2019

BALADA CINTA



Karya: may Hawa
Sayang..
Dalem ..."
Hmm ...Terasa indah saat kata itu terucap
Seolah mendutakan perasaan kita yang bahagia
Melupakan beban hidup menjeda sesaat pada akrab erat
Menjabat nyata rasa terpadu menyatu  dalam senyuman

Karya: Zaini Dawa
Duhai... bunga pesona seribu putik yang punya bibir merah merlumuran cinta
"Ya sayang..."
Tahukah kau bara di dalam dada??
Dia yang membakar keraguan hingga terpisah abu dengan arangnya.
Menyulut kebekuan di rona perjalan hidup kita
Aku merasakan getaran-getaran cinta
Yang selama ini membutakan mata.
Aku telah merasakan dahsyatnya gemuruh rindu
Yang selama ini menderu menepis batin tak menentu
Hawa sayangku..
Dalem..
Senyummu itu...
Endapkan buih mengapung di lautan
Untuk ku jadikan titian penyebrangan
Arungi lautan kasih yang selama ini tertahan
Terjaring alis dan lentik bulu matamu
Ku bentangkan cintaku di langit biru
Melintang jadi cakrawala...
Melengkung jadi bianglala...
Karena aku tak ingin cinta ini menjadi lesu dan berdebu
Oleh kepantasan yg tak mungkin dipahami se-usap lara.
Ku asah mataku pada keningmu
Hingga menjadi pahat bermata sayu
Ku ukir hatimu di setiap malam-malamku
Dengan cinta dan rindu yang menggunung
Hingga tumbuh berjuta rasa menyelubungi jantung
Sayang..
Basah hatiku...
Diguyur kata-kata bermutiara cinta.
Begitu pula
Berdesir... hatiku sayang
Terhembus angin kemesraan bersamamu.
Karya: Zaini Dawa & hawa

Rabu, 01 Mei 2019

CINTA DALAM SEPENGGAL MIMPI


Malam itu langit bertabur bintang
Dalam gelap wajahmu bersinar terang
Menyambut batin berseri dalam kamar
Bahagia meraup sahut sapa syahdumu ku dengar
Kalau saja cicak mengerti senyumku
Dia pasti lupa sedang dimana dia berada
Dan dia pasti mencurigaiku
Telah menyulap aksara cinta
Entahlah...
Angin apa yang membuat nafasmu begitu segar
Hingga aku lunglai oleh rayuan tak terkata
Tertunduk jiwaku oleh kesepurnaan rasa
Sempurna senyumku bak bunga sedang mekar
Indahnya tawaran bulan bermadu
Tak lekang oleh ranumnya waktu
Andaikan saja aku tertipu
Aku tetap yakin itu adalah kamu
Ku bawa lari cintamu keluar dari jebakan mimpi
Membawamu terbang serupa sepasang merpati
Kebahagiaanku ini akan abadi
Bila memilikimu tanpa syarat dan emosi
Hasutan rasa mendera keyakinan
Oleh keraguan yang tak beralasan
Sungguh aku tak percaya
Tapi. ini seperti nyata
Cintaku seperti tertanam dalam guci
Huerrrgh....
Kisahnya hanya sepenggal mimpi

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...