Selasa, 27 Oktober 2020

SUMPAH AMUKTI PALAPA SUMPAH PEMUDA | puisi pahlawan 28 Oktober

Isi sumpah palapa (Oleh Patih Gajah Mada)

"Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa."

Artinya, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."


SUMPAH PEMUDA (oleh pemuda dan pemudi Indonesia)

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.



SUMPAH AMUKTI PALAPA SUMPAH PEMUDA

Darah bercampur nanah
Ketika derap kaki penjajah
Mendahului matahari terbit
Melangkahi nisan-nisan berwajah pucat.

Sumpahmu menggetarkan jagad raya
Kristal semangat membaja dalam dada
Merubah awan hitam menjadi sutera
menjemput kemerdekaan dengan jiwa raga.

Sumpahmu kokoh menjadi jembatan
Satukan tekad pantang menyerah
Dengan sebatang tongkat di tangan
Dan sesobek kain di kepala
Merah putih berkibar gagah
Menerobos barisan kejahatan manusia

Seru menyatu melawan sekutu pengkhianat
Ikrar ksatria melawan penjajahan
Tidak kuatir dengan apa itu meriam apa itu geranat
Sebab kematiannya adalah kehormatan

Sebutir debu di ujung peluru
Direbutnya kembali dengan gagah berani
Itu harga diri
Harga mati
Dari pada menjadi babi di kandang harimau

Oo...
Sumpahmu tidak main-main
Ikrarmu bukan main-main
Tekadmu bukan main-main
Perjuanganmu bukan main-main

Indonesia merdeka karena sumpah
Indonesia menjadi negara besar karena sumpah
Indonesia menjadi makmur karena sumpah
Dan suatu saat akan hancur karena sumpah


Patih Gajah Mada bersumpah
Pemuda Indonesia bersumpah
Semua pahlawan bersumpah
Kecuali...
Mereka yang tak pernah berperang mengaku pejuang
Tak pernah berjuang mengaku pehlawan
Tak pernah bersumpah justru minta disumpah.

Sumpah itu membuat pejuang marah
Ketika kesaksian atas nama tuhan
Atas nama kemerdekaan bangsa
Ditaklukkan sebagai tumbal kesejahteraan


Sumenep, 27 Oktober 2020

Karya:

ZAINI DAWA

Tidak ada komentar:

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...