Jumat, 30 Oktober 2020

9 Bantuan bantuan Pemerintah Hadapi covid 19

1. Kartu Prakerja

Bantuan Kartu Prakerja ini adalah program untuk pengembangan kompetensi yang menyasar para pencari kerja dan pekerja atau buruh yang terkena PHK. Penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan dana sebesar Rp 3.550.000 untuk setiap orangnya. Akan tetapi, bantuan ini meliputi biaya pelatihan sebesar 1 juta yang tidak bisa dicairkan, insentif sebesar 600.000 per bulan selama empat bulan, dan dana survey sebesar 150.000.

2. Subsidi Gaji

Pemerintah juga memberikan subsidi gaji kepada karyawan yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki gaji dibawah lima juta. Bantuan yang diterima adalah sebesar Rp 600.000 perbulan selama empat bulan. 

3. Bantuan Listrik Gratis dari PLN

Pemerintah memberikan subsidi gratis untuk listrik bagi pengguna daya 450 VA. Untuk pengguna daya 900 VA juga mendapatkan potongan sebesar 50%.

4. Uang Pulsa bagi ASN, Siswa, Mahasiswa, Dosen, dan Guru

Pemerintah memberikan pulsa gratis untuk mendukung kegiatan WFH dan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Besaran pulsa yang diberikan adalah Rp 200.000 hingga Rp 400.000.

5. Bantuan Presiden untuk UMKM

Pemerintah memberikan bantuan kepada UMKM yang terdampak pandemi covid-19 agar roda perekonomian terus berjalan. Bantuan ini disalurkan dengan besaran nominal 2,4 juta rupiah dalam satu kali transfer langsung kepada rekening penerima manfaat. 

6. Program Keluarga Harapan (PKH)

PKH memang diluar bantuan covid, namun penerima PKH masih mendapat bantuan tambahan manfaat dari pemerintah berupa sembako

Presiden Joko Widodo telah memperluas jumlah penerima manfaat PKH, dari 9,2 juta menjadi 10 juta penerima. Selain itu, pemerintah juga memperbesar nilai manfaat PKH menjadi 25%

7. Kartu Sembako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah tunjangan kartu sembako murah sebesar Rp50.000. Dengan adanya tambahan ini, maka penerima kartu sembako akan mendapatkan manfaat sebesar Rp200.000 dari sebelumnya Rp150.000.

Dengan penambahan tersebut, maka pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp43,6 triliun. Penambahan Rp50.000 tersebut akan berlangsung selama 6 bulan.

8. Bantuan BLT Dana Desa

sebagian Dana Desa juga segera dialokasikan untuk bantuan sosial di desa yang diberikan kepada kurang lebih 10 juta keluarga penerima dengan besaran Rp600.000 per bulan selama 3 bulan dan total anggaran yang disiapkan adalah Rp21 triliun.

9. Bantuan Sosial Jabodetabek

Pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga tiap bulan. Di mana, BLT tersebut akan berlangsung selama 2-3 bulan.

BLT tersebut di luar bantuan-bantuan lainnya. Di mana akan befokus di daerah Jabodetabek.


Selasa, 27 Oktober 2020

SUMPAH AMUKTI PALAPA SUMPAH PEMUDA | puisi pahlawan 28 Oktober

Isi sumpah palapa (Oleh Patih Gajah Mada)

"Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa."

Artinya, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."


SUMPAH PEMUDA (oleh pemuda dan pemudi Indonesia)

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.



SUMPAH AMUKTI PALAPA SUMPAH PEMUDA

Darah bercampur nanah
Ketika derap kaki penjajah
Mendahului matahari terbit
Melangkahi nisan-nisan berwajah pucat.

Sumpahmu menggetarkan jagad raya
Kristal semangat membaja dalam dada
Merubah awan hitam menjadi sutera
menjemput kemerdekaan dengan jiwa raga.

Sumpahmu kokoh menjadi jembatan
Satukan tekad pantang menyerah
Dengan sebatang tongkat di tangan
Dan sesobek kain di kepala
Merah putih berkibar gagah
Menerobos barisan kejahatan manusia

Seru menyatu melawan sekutu pengkhianat
Ikrar ksatria melawan penjajahan
Tidak kuatir dengan apa itu meriam apa itu geranat
Sebab kematiannya adalah kehormatan

Sebutir debu di ujung peluru
Direbutnya kembali dengan gagah berani
Itu harga diri
Harga mati
Dari pada menjadi babi di kandang harimau

Oo...
Sumpahmu tidak main-main
Ikrarmu bukan main-main
Tekadmu bukan main-main
Perjuanganmu bukan main-main

Indonesia merdeka karena sumpah
Indonesia menjadi negara besar karena sumpah
Indonesia menjadi makmur karena sumpah
Dan suatu saat akan hancur karena sumpah


Patih Gajah Mada bersumpah
Pemuda Indonesia bersumpah
Semua pahlawan bersumpah
Kecuali...
Mereka yang tak pernah berperang mengaku pejuang
Tak pernah berjuang mengaku pehlawan
Tak pernah bersumpah justru minta disumpah.

Sumpah itu membuat pejuang marah
Ketika kesaksian atas nama tuhan
Atas nama kemerdekaan bangsa
Ditaklukkan sebagai tumbal kesejahteraan


Sumenep, 27 Oktober 2020

Karya:

ZAINI DAWA

Selasa, 13 Oktober 2020

GEGGHER TAK E OCOL (gugur dalam genggaman)


 

NEGERIKU NEGERI TIKUS


 

HARGA DARAH PEJUANG


 

NEGERI JANGKRIK


 

MENCARI MUKA




 

Drama Cinta Babi Buta


 

Terpaksa Aku Ikhlas


 

AKU MencintaiMU Melebihi BATAS


 

RINDU APA INI


 

CINTA DAN KEMATIAN PENYAIR


 

KASIH IBU, nawala cinta anak kepada ibu


 

Reaksi Bom Hiroshima Nagasaki


 

KUDETA CINTA


 

PENJAJAHAN BELUM BERAKHIR, VDU Puisi Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, DIRGAHAYU RI


 

NEGERI DI BALIK API

 


Sabtu, 10 Oktober 2020

CINTA DAN KEMATIAN PENYAIR

Inilah aku
Sesosok tubuh yang tak dihendaki penguasa
Inilah aku
Bait-bait puisi yang ditulis dari nyawa manusia
Ditendang sepatu pantofel
Dihantam batu amoral

Perkenalkan..
Aku seekor burung hantu yang berkali-kali mati
Lalu hidup lagi
Berkali-kali terbuang
Lalu kembali berjuang
Sebab aku mencintaimu.

Perkenankan aku berkicau riuh
Menari-nari menyaksikan tawa bodoh
Memburu gemuruh rentak kepalsuan
Karena diamku adalah kematian

Perkenankan aku menggoyang pohon yang berbuah lebat
Sekalian aku kumpulkan menjadi sajak bermata celurit
Karena diamku adalah kelaparan.
Tanganku gemetar diatas tanah pengecut
Menyaksikanmu dalam kondisi gawat darurat.

Aku tak perlu mengisap cerutumu
Karena aku lebih memilih duduk bersama mereka
Sekalipun terluka
Sekalipun terasing di rumah sendiri
Dari pada menyaksikan bercak darah esok pagi
Sebab aku mencintaimu.

Saksikanlah wahai generasi bangsa
Bagaimana bapakmu beringas seperti setan
Bagaimana pamanmu diamuk tanpa ampunan
Bagaimana kakakmu ganas melawan.

Tubuh yang kokoh
Penuh wibawa
Seenaknya melonggarkan kain kematian
Mengerahkan cakar di balik dingding
Menembus kulit, daging, dan jantung.

Mulut mengumpat
Seperti mulut orang-orang terhebat
Tangan menampar
Seolah-olah peluru nyasar
Kaki menerjang
Sekan-akan kekuasaan itu warisan nenek moyang.

Kalian pikir..
Kematianku adalah kemenanganmu
Oohh.. tidak
Aku akan bangkit
Dan melahirkan ribuan prajurit
Dari setiap diksi yang kubangun

Pujangga bangsa pancasona tanah air
Abadimu...
Abadiku...
Bergulir larut dalam darah penyair.

Zaini Dawa

10 oktober 2020

Kamis, 01 Oktober 2020

RINDU APA INI

Kata yang sering terucap dalam sunyi
Terdiam merintih di tempat sampah
Keributan manusia seolah-olah tidak dimengerti
Engkau menghilang tinggalkan perih.


Cintamu diusung semut
Rindumu dikerumuni lalat
Engkau tersesat di jalanmu sendiri
Lalu kau ketuk pintu rumahku lagi
Untuk apa?
Cukup aku saja yang merindukanmu
Sebab disini masih kemarau
Sementara
Tenda yang kudirikan di bawah pohon gaharu
Masih memberi kesejukan asa dan hangatnya musim lalu.

Bila cintamu tertukar di atas permadani
Dan janji-janjimu hanyalah sebuah alibi
Untuk apa engkau sebut itu rindu
Cukup aku yang merasakan suka dukanya menunggu.

Cukup sekali ini saja aku salah memilih
Harapan sejahtera pengkhianatan diraih
Terimakasih....
Rindu ini telah kutulis pada gemuruh angin
Biarkan ia bercerita pada setiap kota yang di laluinya
Biarlah mereka semua mengabadikan
Menulisnya kembali pada cadas pusara.



Sumenep, 30 sept 2020

Zaini Dawa

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...