Karya: Zaini Dawa
Bayang-bayang harimu menyandera jiwa
Hingga aku tak bisa kemana-mana
Hanya bisa mengintip
Dari balik bukit
Kadang tersenyum
Kadang menjerit
Indahnya ciptaanMu ya robbi
menyusup ke alam mimpi
Elokkan matahari yang terbenam
Kerlipkan gemintang hiasi malam
Gugusan senyum terbuka
Selimuti hari-hari yang tak biasa
Selaut mutiara ditimang renung
Kemilaunya menggetarkan detak jantung
Sembunyikan bayangan di balik teralis besi
Merahasiakan keadaan yang tak perlu diketahui
Oleh siapapun...
Termasuk kamu...
Sejuknya cahayamu terhalang bumi
Menyisakan bias yang kian tak pasti
Semburat noktah bercabang kebekuan
Diantara hitam dan putihnya keyakinan
Aku tidak sanggup...
Menahan ucap riuh makian dalam tubuh
Menekan kecup syair terkata lain di bibir
Ampuuunnn...
Kata-kata ini tidak bisa diteruskan
Menjadi kalimat yang dipahami perasaan
Cukuplah sepotong daging ini menjadi ladang subur
Ter-untuk rasa yang menghijau merumput liar
Biarkanlah... biarkan...
Abaikan.....
Hiraukan...
Relakan...
Endapkan...
Diamkan...
Sembunyikan...
Percuma menggarami lautan
Bila asam di gunung bergantung di dahan
Ku titipkan pujiku pada embun pagi
Biar matang dimasak matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar