Minggu, 28 Oktober 2018

TAK SANGGUP MENYAPAMU

Terkadang,

rasa takut ini lebih besar daripada isyarat mata

Hingga aku kalut tak sanggup menyapa
Dengan serangkaian kata sebagai kecupan mesra

Gerai gemulai jemari menutupi mata
Singgah di bibir lalu bersandar di dada

Saat seperti ini . . . .
aku tdk mampu mengubah deburan ombak
menjadi kata-kata indah nan bijak
Menyulap badai menjadi semilir angin
Melambaikan setangkai bunga untuk ku sunting.

Sapaku bartabur bintang ku titipkan
malam berbisik hati ku curahkan
Menggeliat dalam do'a ku tuangkan
Raguku . . . .
Rayuku . . . .
Mimpiku . . .
Hidupku. . . .
Melalui sebait syair yg tak mampu ku kutuliskan...
Hanya dengan tinta emas dari tiga samudera.

Kerap mataku terpejam
Dan sapaku layu dalam diam
Meronta di atas pembaringan.

Tidak ada komentar:

RAPUH

Puisi Prosais (Zaini Dawa) Bisaku tawar dalam sunyi Lenyap sapa ronta aksara Tampak rupa kurasa hilang kujaga Betapa rapuhnya aku menanggung...